Senin, 21 September 2015

Menangisi Subuh

Hidup tanpa internet itu mudah yang sulit itu kalau kita hidup dan terlewat solat subuh tanpa bisa menangisinya. Oh ya Allah, betapa beku kah hati ini? Sedih dan parah sekali melihat Subuh yang syahdu dan biru itu berubah disirami matahari menjadi putih. Lalu kesyahduan pun berubah menjadi bising bukan oleh kokok ayam, tapi lalu lalang manusia yang bising dengan kendaraannya. Ya Rabb... izinkan aku untuk melihatmu subuhmu esokkk. Aamiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar