Senin, 14 September 2015

Tentang Gadis Makassar Penipu

Ummy...

Aku begitu sedih atas kepergianmu dulu. Tak peduli berapapun uang yang kuhasilkan dari internet, itu tak kan pernah bisa menebus kehilanganmu. Kehilanganmu mengalihkan duniaku, aku sulit menerima kenyataan ini awalnya. Kesedihan berlarut dan kesedihan lainnya seolah akrab memelukku erat. Pelukannya semakin erat hingga membuat dadaku sesak. Tak sedikit orang yang bersimpati padaku Ummy. Walaupun seirng kali kenyataannya, aku mengiris tanganku sendiri dengan pisau. Tidak ada darah, yang ada hanya keputusasaan dan rasanya hidup selesai itu ya solusi paling ampuh.

Ummy...

Ada gadis Makassar. Dia bukan penipu. Tapi dia seperti memberi perhatian lebih padaku. Apalagi setelah kuceritakan tentang kisah kita. Dia mendorongku atau berusaha untuk menjodohkanku dengan seseorang yang dikenalnya. Dia sempat pesan buku juga padaku. Ya... awal awalnya terasa indah. Dia bisa saja kuanggap kakak. Cih... hal hal seperti kakak adik laki laki dan wanita itu aku tahu jelas hanyalah kamuflase dan sungguh bulshit.

satu dua tiga... hari hari dia memperhatikanku.

lalu entah kenapa Ummy... aku seperti orang bego yang...

orang bego yang meminta cintanya. Memohon padanya habis habisan. Tapi apa yang kudapat? hanya tipuan atau mungkin trik sulap. Tak terlalu menyakitkan sebenarnya. Dan malah lebih buruk jika dia menerimaku. Aku takut tak bisa memperjuangkannya nanti...

Ummy... segitu dulu ceritaku hari ini ya :D
aku menyayangimu... pernah menyayangimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar