Aku tidak tahu harus berkata apa. Mengingatmu seperti sulitnya mencari uang di internet. Mengingatmu membuatku susah bernafas. Aku tak tahu harus melakukan apa. Bagaimana hidup ini jika harus terus menatapmu. Sedangkan kau tak ada lagi di dunia ini.
Hilang.
Pergi.
Kita sudah berbeda dunia. Kau mungkin sudah tenang, kudoakan itu. Dalam nikmat kubur... banyak sekali yang mendoakanmu, Kawan. Orang-orang baik. Tidak sepertiku, yang setiap hari mencipta dosa demi dosa.
Rusak.
Hancur.
Tapi aku tidak ingin menyerah, Ummy. Kau adalah seseorang yang sangat berarti. Aku belajar padamu. Tentang proses yang baik. Tentang kesabaran. Walaupun terasa sekali betapa aku masih saja rusak. Tak mengerti betapa kau sangat mengharapkanku. Tapi kenapa aku malah begini...
Ummy, aku sering menyamarkanmu dalam nama Putri jika bertemu orang lain. Entahlah supaya aku tidak malu padamu.
Ummy... aku tidak akan menyerah. Aku boleh kalah dan terus menerus berdosa, tapi aku juga akan terus menerus bertobat. Tak kan pernah menyerah, Ummy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar